-->
Makalah
EJAAN DAN TANDA
BACA
Oleh:
HARYANTI YAKUB
ABDUL JABAL
YATI
Diajukan untuk
Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Bahasa Indonesia
Dosen:
FAHMI GUNAWAN, S,Ag, M.Hum.
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SULTAN QAIMUDDIN KENDARI
TAHUN 2012
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah,
segala puji bagi Allah atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga
makalah ini dapat terselesaikan. Shalawat
dan salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan
seluruh umat yang tetap mengikuti ajaranya.
Makalah merupakan tugas
mata kuliah Bahasa Indonesia yang di dalamnya membahas tentang ejaan dan tanda
baca. Semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah pengetahuan tentang tanda
baca dan ejaan dalam bahasa Indonesia.
Kendari, 3 Oktober 2012
Penulis
DAFTAR
ISI
HALAMAN
SAMPUL...................................................................................... i
DAFTAR
ISI...................................................................................................... ii
DAFTAR
ISI...................................................................................................... iii
BAB
I PENDAHULUAN................................................................................. 1
A.
Latar Belakang........................................................................................ 1
B.
Rumusan Masalah................................................................................... 1
BAB
II PEMBAHASAN................................................................................... 2
A.
Ejaan........................................................................................................ 2
B.
Tanda Baca.............................................................................................. 4
BAB
III PENUTUP........................................................................................... 7
A.
Kesimpulan.............................................................................................. 7
B.
Saran........................................................................................................ 7
DAFTAR
PUSTAKA........................................................................................ 8
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Bahasa
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Penyampaian
pesan, perasaan, ataupun ide hanaya akan efektif jika menggunakan bahasa. Salah
satu penyampaian pesan, perasaan ataupun ide itu dilakukan dengan menulisnya.
Terkadang bahasa yang diungkapkan dalam bentuk tulisan menjadi tidak efektif
yang penyebabnya antara lain kesalahan ejaan ataupun tanda baca.
Tanda
baca dan ejaan menjadi penting karena penggunaan yang tidak sesuai akan
mengubah makna bahasa yang akan diungkapkan. Secara teknis ejaan merupakan penulisan
huruf, penulisan kata dan pemakaian tanda baca.
Sedangkan
tanda baca itu sendiri dimaksudkan agar bahasa tulis menjadi mudah untuk
dipahami, sehingga pesan yang diungkapkan dapat dipahami sama.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut :
1.
Apa yang dimaksud dengan ejaan dan
bagaimana perkembagannya?
2.
Bagaimana pengertian tanda baca dan
penggunaannya?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Ejaan
1.
Pengertian ejaan
Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana
melambangkan bunyi ujaran dan bagaimana
antarhubungan antara lambang-lamabang itu (pemisahan dan penggambungan dalam
suatu bahasa), secara teknis yakni dimaksud dengan ejaan adalah penulisan huruf,
penulisan kata dan pemakaian tanda baca (Arifin, 2004:170).
2.
Perkembangan ejaan
a. Ejaan Van Ophuijsen
Pada tahun 1901 ditetapkan ejaan bahasa melayu
dengan huruf latin,yang disebut ejaan Van ophuijsen.merancang ejaan itu yang
dibantu oleh Engku Nawawi gelar Soetan Ma’moer dan Moehammad Taibsoetan
Ibrahim. Hal-hal yang menonjol dalam ejaan Van Ophuijsen yaitu:
Ø Huruf ‘’j’’ untuk menuliskan kata-kata ‘’jang, pajang,
sajang’’
Ø Huruf
‘’oe’’ untuk menuliskan kata-kata ‘’goeroe, Itoe, Oemoer’’
Ø Tanda diakritik seperti koma ain dan
trerna,untuk menuliskan kata-kata ma’moer,’akal,ta’,pa’,dan dinamai’.[1]
b. Ejaan Soewandi
Pada tanggal 19 Maret 1947 Ejaan Soewandi diresmikan
untuk menggantikan ejaan Van Ophuijsen, ejaan ini dikena oleh masyarakat dengan
julukan ejaan republik. hal-hal yang perlu diketahui sehubungan dengan
pergantian ejaan itu, yaitu:
Ø Huruf
oe diganti dengan u seperti pada guru, itu, umur
Ø Bunyi
hamzah dengan bunyi sentak ditulis dengan k, seperti kepada kata-kata tak, pak,
maklum dan rakjat.
Ø Kata
ulang bisa ditulis dengan angka-2, seperti anak2, ber-jalan2 dan ke-barat2-an
Ø Awalan
di dan kata depan di kedua-duanya ditulis serangkai dengan kata yang
mengikutnya, seperti kata depan di, pada,
dirumah, dikebun, disamakan, dengan imbuhan di-pada ditulis dan di karang.
c. Ejaan Melindo
Kongres
bahasa Indonesia II Medan(1959) siding perutusan Indonesia dan
melayu(Slametmulyana-syeh Nasir bin Ismail,ketua)menghasilkan konsep ejaan
bersama yang kemudian dikenal dengan ejaan Melindo(melayu –indonesia).
Perkembangan politik selama tahun-tahun berikutnya mengurungkan peresmian ejaan
itu.[2]
d. Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan
Pada
tanggal 16 Agustus 1972 melalui pidato Kenegaraannya Presiden Republik
Indonesia Meresmikan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.
Peresmian ejaan baru itu berdasarkan keputusan Presiden No. 57, Tahun 1972.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menyebarkan buku kecil yang berjudul Pedoman Ejaan bahasa Indonesia yang Disempurnakan, sebagai patokan pemakaian ejaan itu.
Selain itu, juga direalisasikan Pedoman
Umum Pembentukan Istilah Istilah.[3]
Karena
penuntun itu perlu dilengkapi, Panitia pengembangan Bahasa Indonesia, Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan dengan surat keputusanya tanggal 12 Oktober 1972,No.
156/P/1972 (Amran Halim, Ketua), menyusun buku
pedoman umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan yang berupa
pemaparan kaidah ejaan yang lebih luas. setelah itu, Meneri pendidikan dan
kebudayaan dengan surat keputusannya No. 0196/1975 memberlakukan pedoman umum
Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan dan pedoman umum pembentukan istilah.
Pada
tahun 1987 kedua pedoman terseut direvisi. Edisi revisi dikuatkan dengan surat
putusan menteri pendidikan kebudayaan No. 0543a/1987, tanggal 9 September1987. Beberapa
hal yang perlu dikemukakan sehubungan dengan bahasa Indonesia yang
disempurnakan,yaitu:
1.
Perubahan huruf
Ejaan Soewandi
Dj djalan, djauh
J pajung,
laju
Nj njonja,bunji
Sj isjarat, masjarakat
Ejaan yang Disempurnakan
J jalan, jauh
y paying, layu
ny nyonya, bunyi
sy syarat, masyarakat
2.
Huruf-huruf di bawah ini, yang
sebelumnya sudah terdapat dalam Ejaan Soewandi sebagai unsur pinjaman abjad
asing diresmikan pemakainnya.
f
maaf, fakir
v
valuta, universitas
z
zeni, lezat
3.
Huruf-huruf q dan x yang lazim digunakan dalam ilmu
eksakta tetap dipakai.
a:b = p:q
Sinar-X
4.
Penelusari di- atau ke- sebagai awalan
dan di atau ke sebagai kata depan dibedakan, yakni di-atau ke- sebagai awalan
ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.
B.
Tanda Baca
Tanda baca adalah tanda-tanda yang digunakan di
dalam bahasa tulis agar kalimat-kalimat yang kita tulis dapat di pahami orang
persis seperti yang kita maksudkan.
Tanda baca yang lazim digunakan adalah:
Ø Titik
(.)
Ø Koma
(,)
Ø Tanda
Tanya (?)
Ø Tanda
ulang (2)
Ø Tanda
seru (!)
1.
Aturan penggunaan tanda baca:
a)
Penggunaan titik
·
Pada akhir singkatan nama orang
·
Pada akhir singkatan kata yang
menyatakan gelar,jabatan,pangkat,atau sapaan.
·
Dibelakang alamat pengirim ,tanggal
surat ,atau nama dan alamat pengirim surat.
b)
Penggunaan koma
Tanda
koma (,) di gunakan:
·
Di antara unsur-unsur suatu pemerian
atau pembilangan
·
Untuk memisahkan anak kalimat dari induk
kalimat apabila anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya
·
Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan
unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing yang masih di eja secara asing
c)
Penggunaan tanda Tanya
Tanda
Tanya (?) di gunakan:
·
Pada akhir kalimat Tanya
Untuk menyatakan bagian kalimat
yang di sangsikan atau kurang dapat di buktikan kebenaranya (dalam hal ini
tanda tanya itu diapit oleh tanda kurung)
d)
Penggunaan Tanda ulang
Angka
2 sebagai tanda ulang dapat digunakan dalam tulisan cepat.
e)
Penggunaan Tanda Seru
Tanda
seru (!) digunakan sesudah kalimat, ungkapan, atau pernyataan yang berupa tanda
seruan atau perintah.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Setelah kita memahami apa yang
telah di paparkan di atas,kita dapat mengambil sebuah kesimpulan bahwa bahasa
itu tidak terlepas dari yang namanya tata ejaan dan tanda baca.dan ternyata
ejaan dan tanda baca itu saling keterkaitan.dan ejaan itu ternyata mengalami
beberapa tahap hingga menjadi yang sempurna,dimana yang kita gunakan saat ini.
B.
Saran
Jadi kita sebagai pemuda yang mengakui bahwa bahasa
persatuannya adalah bahasa Indonesia
,jika menggunakan ataupun mengkaji,kita juga harus memperhatikan beberapa
aturan-aturan yang terkandun di dalamnya.
DAFTAR PUSTAKA
Chaer, Abdul, Dewan
Bahasa. Jakarta: FPBS-IKIP. 1984.
Darjdowijdojdo, Soenjono, Sentence Patterns of Indonesia. Honolulu: University of Hawaii
Press. 1984.
Keraf, Gorys, Tata
Bahasa Indonesia. Nusa Indah: Ende-Flores.1980.
Arifin, Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan
Istilah. Jakarta: Yrama Widya, 2004.
Amran Halim, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka, 1979.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar